Hej!

Bismillahirrahmanirrahim


1 Comment

Ilmu yang Bertambah

Baru saja sampai kosan dan saya merasa harus banget nulisin ini, sebelum lupa. Rasanya pengen sujud syukur ribuan kali karena Allah beri saya sesuatu yang benar-benar tak ternilai harganya, ilmu yang sangat bermanfaat dan juga teman-teman yang soleh dan solehah. Alhamdulillah setelah bergabung menjadi pengurus MTT, Allah berikan beberapa amanah untuk kegiatan-kegiatan dakwah perkantoran. Lalu Allah pertemukan saya dengan banyaaaaaaak sekali orang-orang hebat. Mereka adalah orang-orang terhebat yang pernah saya temui dalam lingkungan saya. Mereka adalah orang-orang yang keren ga cuma buat dirinya sendiri, terlebih lagi buat lingkungan mereka, dan buat agama mereka.

Selesai syuro selepas isya tadi di sekre MTT, sambil saya menyelesaikan notulensi rapat, saya pun dipanggil untuk ikut berdiskusi. “Oh,mbak Shelby belum pulang toh? Yuk mbak sini ikutan diskusi”. Ada mas Rifki, Hafizh, mas Fakhri dan pak Vanul saat itu, kami berdiskusi sebentar tentang materi apa aja yang perlu ada dalam kurikulum Sekolah Pra Nikah nanti. Kemudian mas Rifki pun pamit pulang dan kak Heli datang. Diskusi tetap berlanjut dengan tema yang berbeda dan disinilah saya merasa sangat sangat sangat bersyukur sekaligus malu luarbiasa. Dalam diam saya ga berhenti zikir ‘masyaAllah masyaAllah masyaAllah’ sambil nangis dalem hati. Diskusinya benar-benar berbobot dan sangat bermanfaat. Seperti Hafizh yang bercerita bagaimana teman-teman muslim yang ia temui saat studi di Prancis dapat dengan teguh menjaga izzah dan iffah mereka ditengah budaya Prancis yang begitu bebas. Dan tentang bagaimana sebaiknya kita sesama muslim menyikapi perbedaan-perbedaan furuiyyah. Dan tentang bagaimana strategi dakwah kita untuk menggaet sasaran dakwah yang berbeda, terutama anak muda. Dan ka Heli yang sharing tentang pentingnya mempersiapkan diri untuk hari akhir dengan berlatih ibadah sunnah memanah dan berkuda. Dalam diskusi ini mereka juga menyebutkan kisah sahabat-sahabat Rasulullah saw yang berkenaan dengan apa yang kami diskusikan.

Saya? Cuma bisa melongo terdiam, menyimak dengan seksama sembari sesekali manggut-manggut ‘ooooh,begitu toh’ ‘oooh begini toh’. Senaaaaaaang banget rasanya karena bisa dapat ilmu seabrek-abrek, tapi juga malu luarbiasa karna saya tak sedikitpun tau tentang kisah shahabiyah yang dengan penuh semangat mereka ceritakan, pun tentang ustadz-ustadz atau tentang gerakan-gerakan Islam. Malu karena tak berilmu. Ah Shelby, selama ini ngapaian ajaaaaa. Buat saya, anak yang sedang belajar hijrah baru kemaren sore, dikelilingi oleh mereka yang begitu luas wawasan dan ilmunya tentang agama ini, membuat saya terpantik untuk belajar jauh lebih keras lagi. Rasanya sudah lama sekali tidak termotivasi seperti ini untuk lebih banyak mencari ilmu dan menjadi bermanfaat.

Ga sampai disini, selesai diskusi yang sangat berbobot ini, saya pun pulang bersama ka Heli. Ka Heli pun mengajak saya untuk ikut mampir kebeberapa rumah tetangganya untuk bersilaturahim. Ada satu hal yang paling saya inget dari banyak nasehat-nasehat bijak yang saya dapat dari ka Heli. “Saya itu kalau nyari kosan, yang dicari bukan bagaimana kosannya, tapi bagaimana lingkungannya. Apakah saya bisa membangun dan bermanfaat dilingkungan tersebut”. Mendengar ini saya tertohok, berbeda 180 derajat dari apa yang saya implementasikan. Kosan hanya sekedar kosan, tetangga kenalnya hanya beberapa di kiri dan kanan, itupun jarang sekali berinteraksi 😦

Rumah yang pertama kali kami kunjungi sangat sederhanaaaaa sekali. Kata ka Heli, tujuh kakak-beradik dirumah ini adalah anak-anak yang masyaAllah keren. “Mereka itu semangat semangat banget shel ngafal alQuran”. Saya malu lagi. Setelah pamit pulang dari rumah Ina dan Suma, kami berjalan sedikit, belok kiri, belok kanan, lalu terlihat beberapa anak laki-laki yang sedang membantu menampung air dari selang air besar yang bocor. “Dhooo, neyla ada dirumahkan?”. “Ada kak”, jawab anak yang ternyata namanya Ridho. Tak jauh dari sana, kami pun mengucap salam pada sebuah rumah yang juga sangat sederhana. Suasana ruang tamu yang cukup ramai terlihat dari luar teras. “Assalamu’alaikum buuu, saya Heli temennya Neyla mau ketemu Neyla”. “Oh iya neeeng,masuk aja, Neylanya ada didalam”. Setelah menyalami satu persatu keluarga di ruang tamu, saya dan ka Heli pun masuk kedalam. “Ka Shelby,kenalin ini Neyla”. “Halooo, Neylaaa, ya Allah dek kamu manis bangeeeet”. Anak yang baru saja menginjak usia 10 tahun beberapa hari yang lalu itu bernama Neyla. Anaknya cantik, manis dan tembem kayak saya. “Ka Shelby, Neyla ini anaknya kuat banget loooh. Lihat ini kakinya kemaren habis dikasih besi, tapi Neyla engga nangis, ya ngga Ney?”, jelas ka Heli. Lalu saya melihat ke arah kaki Neyla dan tersontak melihat kakinya yang tak lagi sempurna. Lalu saya menatap wajahnya, tak sedikitpun air mata yang menetes atau rona kesedihan terpampang disana. Ia hanya tersenyum malu. “Neyla tahun ini sekolah lagi kan? Udah siap untuk sekolah kan?”,tanya ka Heli. “Beluuum,masih maluuu”,jawabnya sambil terlihat malu. “Loh kok malu? Ga usah maluuu”. “Iya Neyla, ga usah maluuu. Kaka juga dulu pernah loh ke sekolah giginya ompong dua didepan tapi ga malu hehehe”. Neyla pun tersenyum. Lalu ka Heli ngajakin ‘boomerang’ untuk menghibur Neyla dan Neylapun tertawa. Ya Allah, seneeeeng banget rasanya lihat Neyla tertawa seperti itu. Dalam hati saya nangis lagi, banyak syukur dan juga malu. Bersyukur Allah pertemukan saya dengan Neyla, bersyukur anggota tubuh saya masih lengkap dan malu jauuuh kalah tegar dan kalah sabar dibandingkan seorang anak kecil yang masih duduk dibangku SD.

Setelah balik dari rumah Neyla, saya langsung pamitan dengan ka Heli yang harus siap-siap packing untuk pulkam. Sepanjang perjalanan saya merenung, lebih dalam dari hari-hari belakangan ini. Rasanya campur aduk semuanya. Bersyukur luar biasa karena bertubi-tubi Allah berikan nikmat ilmu dari orang-orang yang soleh dan nikmat hidayah atas hidup saya yang terlalu egois dan penuh kemalasan. Nikmat waktu yang luang sehingga bisa ikut berkontribusi dalam dakwah dan nikmat hati dan kaki yang ringan melangkah menuju tempat yang baik dan bertemu dengan orang-orang yang baik. Juga rasa malu, kesal dan kecewa dengan diri sendiri atas kemalasan yang terlalu lama dibiarkan. Astaghfirullahul’adzim 😦

Mohon doanya, semoga Shelby, gadis yang tahun lalu masih pake celana dan senengnya mitap-mitap doang, belum terlambat untuk ikut berlari dan berlomba dalam kebaikan bersama teman-teman semua. Semoga Shelby, yang masih merangkak dalam berhijrah, belum terlambat untuk menyebar kebaikan dan menjadi bermanfaat untuk lingkungan, agama dan perjuangan dakwah. Semoga Shelby Marsa, bisa Istiqomah dalam kebaikan 🙂 Bismillah 🙂

========================================================================

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita agar bersahabat dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering menasehati kita.

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menerangkan, “Para sahabat memahami bahwa mereka harus saling berlomba untuk meraih kemuliaan di surga. Mereka berusaha menjadi terdepan untuk menggapai derajat yang mulia tersebut. Oleh karena itu, jika di antara mereka melihat orang lain mendahului mereka dalam beramal, mereka pun bersedih karena telah kalah dalam hal itu. Inilah bukti bahwa mereka untuk menjadi yang terdepan.”

 

PS : Jazakumullahu khoyron untuk teman-teman MTT yang masyaAllah keren-keren banget dan super-inspiring. Semoga diriku bisa seperti kalian,aamiin. Jangan bosan-bosan buat terus sharing ilmu dan ngingetin diriku yang lebih sering khilafnya ini yaaa.


1 Comment

Allah Al-Mujib

15235681_10207804693618997_2611914824447375594_o

source pict  here 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS. Ghafir/ Al-Mu’min: 60)

Ini sedikit cerita tentang Aksi Dua Satu Dua. Sepenggal ‘keajaiban’ yang memantik iman dan pembuktian bahwa Islam itu memang benar dan Allah itu Maha Mengabulkan. Ada banyaaaaaaaaaak sekali kejadian-kejadian mengharukan dan luar biasa terjadi di Aksi 212, tapi kali ini saya ceritakan penggalan pentingnya dulu aja ya, biar ga lupa karna saya bener-bener ga mau lupain kejadian ini. Kejadian yang menjadi bukti bahwa Allah Al-Mujib.

Doa adalah senjata orang mukmin.

Golongan/Orang yang do’anya mustajab sebagiannya :
1. Para musafir
2. Pemimpin adil
3. Berjamaah
4. Orang yang terdzalimi

Waktu utama dalam berdo’a sebagiannya :
1. Hari Jum’at
2. Saat Hujan

Bagaimana kalau doa berjamaahnya para pemimpin adil dan musafir yang terdzalimi, di hari Jumat saat hujan turun??

— Status FB nya kak Tito Anugrah Perdana

Kebayang ga gimana mustajabnya berdoa di aksi kemarin? Kepikirnya sih, kita doa sekarang, ya ntar dikabulinnya. Kepikirnya sih, doa yang bakal dikabulin ya doa yang kita doain sama-sama. Ternyata…itu benar,tapi…ada yang kurang. Ternyata, saat itu, Allah juga mengabulkan doa-doa tiap individu, saat itu juga!!! Bahkan doa yang terbersit, bukan, bahkan keinginan yang terbersit dihati, bahkan tanpa dilafazkan dan diniatkan menjadi keinginan pun sudah Allah kabulkan. Dis is emeijing men! (ngikut gaya ustadz ym).

Saat aksi kemarin alhamdulillah kebagian peran bagi-bagiin apa aja dari para donatur kantor dan donatur donatur lainnya yang ga habis-habisnya berdatangan buat dimintai bantuan bagiin logistiknya disekitar bundaran HI. Apa aja dibagiin. Makan, minum, masker, donat, goreng, tisu, obat sampe tolak angin juga ada. Juga megangin plastic bag gede buat mereka yang mau buang sampah. Dan yang bikin haru, ternyata banyak, banyaaaaak banget, yang megangin atau nyimpe sampahnya pas lagi jalan dan pas liat ada yang nyodorin tempat sampah baru pada dibuang. Mereka ga buang sampahnya dijalan :”) Gini nih yang harusnya jadi panutan #KitaIndonesia #eh.

1. Pas udah mau zuhur, Tika ngajak saya mulai jalan ke arah monas buat ikutan sholat.

T : Shel, yuk cus sekarang.
S : Kamu dah wudu tik? Wait, aku tak wudu disik.
T : Udah shel,tapi rada jauhan. Kamu wudu disana aja ntar.
S : Oh iya ada juga ya disana. Tp susah pasti nyarinya dah rame gitu. Yowis lah,kalo ga nemu ntar pake akua aja.

Jadilah kita jalan dan ternyata udah meluber sampe depan mandiri, dan susaaaaaahnya nyari saf akhwat. Akhirnya nyari nyari jalan tikus, ngelewatin jalan sabang dan sudah azan. Kepikir juga masih belum wudu. Eh Allahu Akbar tiba-tiba hujan turun, masih gerimis-gerimis gede sih. Akhirnya sampai di samping wisma antara dan nemu secuil saf ibu-ibu di atas trotoar. Alhamdulillah. Sekarang tinggal nyari tempat wudu. Lalu seketika hujan lebat turun. Mungkin ini pas Ustadz Arifin Ilham habis doa minta hujan dan hujan turun seketika kali ya, karena dibagian sini ga begitu kedengeran 😦 “Shel, kamu wudu pake air hujan aja” kata Tika. Ah iya, masyaAllah, Allah keren banget! Ga kebayang gimana ngantrinya jutaan orang buat wudu kalo ga ada hujan. Allah pengertian banget sama hamba-hambaNya 🙂 Ya Allah Ya Mujib. Betapa mustajabnya doa saat itu, terimakasih banyak ya Allah :”)

2. Jam 1 siang, beres sholat jumat kami langsung cus pulang bareng rombongan lain, jalan kaki sampai bundaran HI.Sampai Sudirman, karena masih super rame, akhirnya melipir ke jalan Sumenep yang sepi berharap nyari gojek dari situ bisa dapat. Tapi tidak sodara-sodara hiks 😦 Akhirnya kami memutuskan untuk jalan sedikit lagi kearah HOS Cokroaminoto. Sambil jalan, hati ini pun sambil gundah gulana, antara balik ke kantor atau balik kekosan. Teringat deg-degannya minta izin buat aksi ini ke bapak manager kemaren karena udah beredar email corcom perihal himbauan untuk tetap kerja dan kalau ikut aksi harus ambil cuti. Hiks.

S      : Assalamu’alaikum pak. Pak saya mohon izinnya ikut mendoa. Kalau diizinkan, saya perlu apply cutikah pak? InsyaAllah agendanya setengah hari saja, bada zuhur sudah balik.
BM  : Wallaikumsalam Shelby. Apply cuti kalo gak bisa ngantor bada zuhur Shel.
S      : Okehsiap pak, semoga bisa keluar bada zuhur. Terimakasih banyak izinnya pak 🙂
BM  : Siapp. Kita sukseskan 212.

Tapi…,ternyata raga ini sudah lelah setelah berjibaku teriak teriak bagiin logistik, bolak-balik jalan dan bersimbah hujan. Tak terbayangkan betapa besar perjuangan saudara-saudara yang jalan kaki Ciamis-Jakarta sedangkan saya yang Bundaran HI-Monas aja udah keleyengan. Sungguh keren Allah yang Maha Memudahkan dan Maha Menguatkan. Tapi diriku ga kuaaaat. Ga sanggup rasanya kalo harus balik kantor apalagi dengan tampang kucel basah kuyup begini. “Hah? Apaaa? Jadi udah pada pulang gitu?” ucap ka Nisbel kaget pas lagi nelpon koleganya. “Lah, ini ternyata kantor udah pada dipulangin daritadi”. Jedaaaaar!!!! Ini tjetar membahana halilintar sodara-sodara!!! Ya Allah,rasanya meleleh, pengen bed sujud syukur saat itu. “Berarti gue ga perlu balik kantor dooong. Berarti gue ga perlu apply cuti doooong. Allahu Akbar!!! Ya Allah kok baik banget sih T_T “Saat itu, rasanya…menyenangkan sekaliii. Rasanya…kayak abis lari maraton panas-panas terus ada yang ngasih es tongtong gratis. Legaaa,bahagiaaa. Tuh kan, Allah mah Maha Mengetahui, tau banget apa yang kita butuhin. Padahal keinginan untuk pulang itu baru terbersit aja dihati, dan Allah kabulkan dengan cara yang indah. Ya Allah Ya Mujib. Betapa mustajabnya doa saat itu, terimakasih banyak ya Allah :”) 

3. Sampai di ujung jembatan hos cokroaminoto, ternyata lebih rameeee sodara-sodara. Banyak peserta aksi yang juga jalan lewat sini. Alamat ga bakal dapat taksi lah ini. Bismillah, nyebrang dulu, ikhtiar dulu, semoga ntar bisa dapat taksi. Semangat 45 kami ber 4 melambai-lambai nyegat taksi. Udah mayan lama, taksinya ga dapat juga, penuh semua. Udah muka tembok banget itu melambai-lambai nyaris ditengah jalan ditengah kerumunan orang hahahhaa.

A1    : Gimana dong? Apa kita jalan lagi agak jauhan
A2   : Sama aja kalau didepan, terus aja lambai-lambai, siapa tau ada orang yang kita kenal lewat ngasih tebengan.
A3   : Iya ya,siapa tau ada orang baik hati yang mau ngasih kita tebengan.
IISBH : Dek,dek, mau kemana dek? Yuk sini bareng sama ibu aja.
*IISBH (ibu-ibu super baik hati)

Jedaaaar lagi!!! Sontak kami menoleh kearah suara dibelakang kami. Kami terdiam sepersekian detik, seolah ada malaikat yang sedang lewat, seolah lagi mannequin challenge, diam ga bergerak untuk beberapa saat, berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.

A1           : Kami mau kearah Gatot Subroto bu.
IISBH    : Waaaah, kebetulan ibu lewat sana. Hayuk, ikut ibu saja.
A1234   : Waaaaah, bu terimakasih banyak buuuuu (masing-masing sambil nahan nangis).
IISBH    : Ibu tadi lihat kalian nunjuk-nunjuk dipinggir jalan. Ibu pikir ya ga mungkin dapat taksi. Mumpung ibu dimobil juga berdua sama bapak, ya ibu bilang sama bapak, kita beri tumpangan saja. Akhirnya bapak mundur lagi dan ibu nyamperin kalian.
A2        : Waaaaah, terimakasih banyak ya bu,pak :”)

Dan percakapan terus mengalir selama di mobil, sang ibu dan bapak yang sangat baik hati menceritakan betapa mengharukan suasana saat sholat Jumat tadi. Saya sambil dengerin, sambil dalam hati ngucap alhamdulillah ga berhenti. Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban. Setelah kebaikan-kebaikan yang bertubi-tubi Allah berikan sejak tadi, Allah tambahkan terus nikmat rezeki yang lebih indah dari nikmat sebelumnya. Lagi, lagi dan lagi. Maka, nikmat Allah mana lagi yang mungkin ku dustakan? Pertolongan Allah datang dengan sangat indah, tanpa terduga dan selalu disaat yang paling tepat. Jika ucapan “siapa tau ada orang baik hati yang mau ngasih kita tebengan” tadi itu diketik, maka pertolongan Allah datang tepat pada tanda titik. Bukan, bahkan Allah sudah menggerakkan hati si ibu sebelum kami melafazkannya. Allah sudah mendengar pinta umatnya bahkan sejak pinta itu masih terbersit didalam hati. Ya Allah Ya Mujib. Betapa mustajabnya doa saat itu, terimakasih banyak ya Allah :”) 

4. “Alhamdulillah, terimakasih banyak pak,bu. Semoga kita bisa bisa bertemu kembali dilain waktu. Assalamu’alaikum” 🙂 Kami pun turun diperempatan kuningan karena ibu dan bapak yang baik hatinya mau kearah cikarang, jadi ga lewat kantor. Tapi lagi-lagi Allah pengertian banget, justru kita kita aslinya emang pada mau kemampang hehehe. Turun dari mobil, perut udah dangdutan. Terbayang hangat dan nikmatnya bakso malang. Tadi pas beres jumatan “Tiiiik,aku lapeeeer. Ngebaso enak nih tik abis ujan”. “Sama shel, tapi pengennya baso malang”. “Yuuuks jalan dulu semoga ketemu baso malang”. Daaaaan, sampe turun mobil kami ga juga nemu baso malang. Dah, pupuslah harapan. Ayam penyet pun tak apa lah. Abis nyebrang dan sampe perempatan mampang, “Lah shel, itu ada baso malang”. “Waaaaaiyaaaaa alhamdulillah allahuakbar pas banget!! Bisa sambil duduk nunggu gojek!” Kebetulan? Ga ada yang kebetulan karena Allah lah sebaik-baik perencana. Semua udah diatur sama Allah SWT hingga lepaslah lapar ini tepat dititik klimaksnya dan semakin nikmatlah baso malang itu hihihi.

Hah, lagi lagi, Ya Allah Ya Mujib. Betapa mustajabnya doa saat itu, terimakasih banyak ya Allah :”) 

==========================================================================

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” QS. Ath-Thalaq (65) : 2- 4

Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)

Jadi, percayalah sodara, doa yang aku,kamu dan kita panjatkan dengan penuh kekhusyukan saat #AksiSuperDamai212 kemarin, pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT dengan cara yang sangat indah dan waktu yang paling tepat. Bersabarlah dan teruslah berdoa. Karena sesungguhnya Allah lah sebaik-baik perencana. Karena Allah lah yang Maha Mengabulkan setiap pinta hamba-Nya 🙂

———————————————————–

Mencari asap kepasar galah, ditengah jalan dikasih ikan
Jika ada kata silap dan salah, mohon dimaafkan
*pantun maksa wkwkwk*


Leave a comment

KAN GA LUCU

14695356_1311672808878078_7757143784935362889_n

Pukul 3.30 pagi, alarm temannya Fulanto menyala. Temannya Fulanto bangun tetapi tidak dengan Fulanto. Pun tak ada alarm berbunyi dari gadgetnya. 25 menit kemudian adzan subuhpun berkumandang. Semesta bangun dari tidurnya, tetapi tidak dengan Fulanto. Hingga jam menunjukkan pukul 6.30, teman Fulanto pun sudah bergegas berangkat kuliah, sedangkan Fulanto masih pulas dalam tidur nyenyaknya. Tiktok..tiktok..pukul 07.00 akhirnya Fulanto terbangun, tapi kepalanya terasa agak berat. Dengan belum sepenuhnya sadar Fulanto pun mengecek hapenya terlebih dahulu, tertawa-tawa kecil menyaksikan video snapchat artis artis yang di follownya. Begitu sepenuhnya sadar, dengan gontai ia menuju toilet, ambil wudu dan kemudian sholat. Iya, sholat subuh. “Kan kalau telat bangun engga papa”. Ya begitulah Fulanto, sholat subuhnya adalah ‘sholat sebangunnya aja’, tanpa usaha untuk menyalakan alarm, tanpa usaha untuk minta dibangunkan, bahkan mungkin tanpa niat untuk sholat subuh diwaktunya.

Sore ini selesai kuliah, Fulanto ada janji nonton di bioskop sama pacarnya, Fulana. Bercerita, berjalan dan tertawa berdua, ah rasanya dunia mereka yang punya. Tak lupa diupdatenya kencannya hari ini di akun path dan instagramnya. ‘Gue punya cewe niiiih’. Magribnya? Yaaaaah kelewat, abisnya filmnya pas banget jam magrib 😦 Tapi tak apa pikir Fulanto,besok dia janji ga akan lupa lagi. Malamnya, dia berjanji dengan teman-teman komunitasnya untuk karaoke. Tak tanggung-tanggung, 3 jam full ruangan karaoke dibooking. Remang-remang lampu karaoke dan videoklip mba-mba kurang kain lagi joget memacu semangat Fulanto bernyanyi sambil joged kekanan dan kekiri. Sejam ia berada diruangan gelap itu, pandangannya pun semakin gelap, hingga hitam sepenuhnya dan ia pun tak sadarkan diri.

“Maaf bu, anak ibu ada tumor dikepalanya, resikonya sudah cukup besar, tapi insyaAllah masih bisa diatasi”, sayup sayup ditengah ketidaksadarannya Fulanto mendengar ucapan sang dokter. Alhamdulillah ucapnya, masih bisa hidup.

Iya, alhamdulillah, Fulanto tidak meninggal malam itu, ditempat karaoke. Lagi enak-enak karaoke, diruangan remang-remang sambil liatin videoklip zina, eh tahu-tahu MATI. Kan ga lucu.

Iya, alhamdulillah, Fulanto tidak meninggal sore itu, pas lagi pacaran. Lagi enak-enak pacaran,gandengan tangan, udah upload di path pula, eh tahu-tahu MATI. Kan ga lucu.

Iya, alhamdulillah, Fulanto tidak meninggal hari itu, saat ia melalaikan sholat subuhnya dan meninggalkan sholat magribnya. Lagi lalai lalainya ibadah, eh tahu-tahu MATI. Kan ga lucu.

Kan ga lucu, pas takziah orangtuanya ditanya kronologisnya gimana, “Iya, dia meninggal ditempat pas lagi karaoke sama pacarnya”. Kan sedih. Tapi..tapi.. ga mesti nunggu ada penyakit gawat dulu kan biar kita inget, bahwa yang PALING DEKAT dengan kita adalah KEMATIAN. Ga perlu nunggu ada musibah dulu kan buat kita berubah ga melalaikan sholat dan menjauhi zina pacaran. Atau, kita terlalu angkuh seolah tau kita mati kapan dan berfikir dosa yang dengan leyeh leyeh kita lakukan ini ga seberapa. Astaghfirullah 😦 Andai ku ditimpa musibah hilanglah ingatanku, jangan sampai aku lupa pada-Mu dan pada kematian yang teamat dekat, Ya Allah.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imran:185].

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ

Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya: “Wahai, Rasulullah. Manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?” Beliau menjawab,”Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Dia bertanya lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?” Beliau menjawab,”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.” [HR Ibnu Majah, no. 4.259. Hadits hasan. Lihat Ash Shahihah, no. 1.384].

 

 


Leave a comment

Prasangka

whisper-001-1

Disuatu kesempatan rapat komunitas, Fulanto tidak bisa datang karena sakit. Dikesempatan rapat berikutnya pun begitu, tapi kali ini dengan alasan berbeda, ada saudara katanya. Begitu pula di rapat berikut berikutnya, Fulan tak lagi menampakkan batang hidungnya, kali ini karena ada kerjaan, katanya. Sayapun mulai ragu dengan kesungguhannya karena alasan ketidakhadirannya, benarkah semua itu atau…hanya dibuat-buat?

Lain lagi dengan Fulanda, seorang outsource di divisi sebelah. Baru sebulan ia bergabung disini, ia mulai rajin alfa, sakit katanya. Terkadang karena ada tantenya, katanya. Ketidakhadirannya bahkan sampai pada titik orang-orang berkata “Dia itu penyakitan?” atau “Eh,kamu kok masih disini? Kirain udah resign, ga pernah masuk sih”. Mungkin dia benar-benar sakit. Atau mungkin tantenya benar-benar harus ditemani. Tapi attitudenya dikala hadir yang sangat sering sekali terlambat membuat saya meragukan alasan-alasannya. Benarkah semua itu atau…hanya dibuat-buat?

Dan terakhir, Fulankew. Teman sejawat saya yang bertugas didivisi yang berbeda. Dulunya kami sangat dekat, hingga saya tau dia adalah seorang yang sangat cuek,teledor dan agak pemalas banget. Beberapa teman juga tau sifatnya yang terakhir ini. Beberapa kali ia tidak masuk kantor, sakit katanya. Tapi kami tau, dia hanya terlambat bangun, dan khawatir dimarahi bos, dia pun ‘menyakiti’ dirinya. Hingga suatu waktu ia tak hadir lagi, saya pun ragu, beneran sakitkah atau…hanya dibuat-buat?

Ada sebuah komunitas yang awalnya sangat senang saya ikuti. Tapi selang beberapa bulan, sakit dibahu saya semakin memerih sampai kepala sakit serasa mau pecah. Dan akhirnya saya selalu usahakan datang dini hari agar bisa pulang tenggo, karena sakit yang terakumulasikan sejak pagi sudah tak tertahankan di sore harinya. Akibatnya, sayapun sering alfa di kegiatan komunitas, terlebih kegiatan ini memerlukan kekuatan anggota tubuh yang sakit ini. Tapi, saat mau izin, saya selalu ragu, jika sudah sesering ini, akankah mereka ragu akan alasan-alasan saya atau bisakah mereka memakluminya? Prasangka tidak baik dan ketidakpercayaan yang saya tumpuk dari beberapa kasus orang-orang disekitar saya pun mempengaruhi keputusan saya. Kadang gundah harus memilih antara ‘tidak usah datang dan mungkin akan diprasangkai’ atau ‘datang dan memaksakan diri tapi citra diri aman’.

 


Leave a comment

Doa yang terbersit

Cara Allah menjawab doa, selalu manis. Seperti chatime.

Beres sholat zuhur, liat di grup WA divisi, mas riyan ngepos ada bagi-bagi chatime gratis. Glek. Dahaga. Ternyata tcash lagi ulang tahun terus bagi-bagi chatime gratis di lantai 19. Tapi apalah daya, dikabarkan udah ga boleh ambil chatime lagi dan pun saya lagi shaum 😦 Lalu terbayang-bayanglah chatime. Ya Allah, pengeeeen. Jam 2 bergegas ke ciplaz untuk meeting dan liat postingan arsen ternyata di ciplaz juga ada bagi-bagi chatime. Pas ditanya, “Yaaaah udah abis shel tadi pada rebutan”. Yah, ndakpapa, it’s okay (ala-ala kirana), padahal dalam hati menangis “Ya Allah,pengeeeen”. Lalu magrib, dan tibalah waktu berbuka. Karena baru selesai meeting, jadilah buka dengan aqua bening sahaja. Alhamdulillah. Chatime? Udah lupa ketimpa mumetnya meeting sore tadi. Lalu berjalan riang menyusuri ciplaz, liat kiri kanan udah pada sepi, eh ternyata masih ada ka Fandi. Spontan aja langsung nyamperin ka Fandi dan belum juga duduk, ka Fandi udah nyodorin chatime yang ternyata berlebih dimejanya.

Saya lebay. Mau nangis. Inikah rasanya, bahagia? Rasanya seperti…seperti embun pagi di papandayan jam 8 pagi. Segar yang membahagiakan. Dua kali gagal dapat chatime diwaktu yang tak tepat, rasa ‘pengen’ yang tak terucapkan dan tak serius itu ternyata diijabah oleh Allah SWT tepat disaat dahaga ini memuncak. Maka semakin nikmatlah ia. Bahagia ini pun berada dipuncaknya. Maha Baik Allah 🙂

Akan seperti itukah jodoh? Saat diri ini pada kesiapan optimumnya, maka semakin indahlah pertemuan itu nantinya. Maka, untuk bahagia pada puncaknya, aku kan bersabar menunggu hingga waktunya tiba.

eak. dah romantis ndak.


Leave a comment

MUKERNAS MTT 2016

“Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang, jalan ini yang kutempuh
Bilakah ajal kan menjelang jemput rindu-rindu Syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukMu, tetapkan muslimku selalu” 
Shaffix – Keimananku

Merdu suara kang Jay menyanyikan syair “Keimananku” by Shaffix memenuhi aula Mukernas MTT Sabtu lalu. Iya, Mukernas MTT. Well, this is new. Beberapa hari sebelumnya saya dihubungi Ka Heli dan Ka Ade, “Shel, diajakin bu Hay ikutan Mukernas Sabtu Minggu ini”. Loh, kok bisa? Sayakan bukan pengurus. Tapi senangnya luar biasa saat itu, “Okeh kak, insyaAllah bisa”. Terbayang ilmu baru dan orang-orang baik yang akan saya temui. Berkecimpung di MTT udah jadi targetan sejak tahun lalu dan alhamdulillah Allah berikan jalan untuk bergabung dengan bapak-ibu soleh dan soleha ini lewat jalan yang tak diduga. Jadi, inilah Mukernas pertama saya.
Berencana berangkat Jumat subuh bersama rombongan lainnya, sudah semangat 45 hari Kamisnya mau pulang tenggo dan packing. Tapi apalah daya, tetiba diamanahi tugas ngolah data segede gaban yang makan waktu berjam-jam. Jadilah pukul 1.30 dini hari baru sampai dikosan. Kata Ka Heli “Kalau memang diniatkan,insyaAllah Allah mudahkan” dan benar saja, jam 2 tidur dan jam 4 saya bisa bangun tanpa kesulitan yang berarti wahahaha. Alhamdulillah :”) Sepanjang perjalanan diputar murottal yang bikin tidur saya super nyenyak,adem dan ga berasa udah sampai aja di Grama Tirta Jatiluhur, tempatnya pas disebelah waduk Jatiluhur yang lebih keliatan kayak danau daripada waduk. Pemandangannya bikin hati ga bisa lepas zikir. MasyaAllah banget :”) Hari pertama merupakan acara inti, pemaparan program-program MTT pusat dan regional. Keren-keren dan mulia semua. Melihat peserta yang didominasi oleh bapak-bapak dan ibu-ibu, saya semakin paham kenapa bu Hay bahkan bersedia membantu mengkomunikasikan izin saya ke manager agar bisa ikutan Mukernas ini.

Continue reading


Leave a comment

Dan aku tak pernah kecewa dalam berdoa

Rabu lalu alhamdulillah Allah ringankan langkah ini untuk datang kekajian nya Ustadzah Nani Handayani di mesjid Tarqiyah Taqwa, ustadzah favorit neeeh (y). Temanya “Lets’ Hijrah to be Better” dan alhamdulillah banyak ilmu yang didapat. Because sharing is caring, ini sedikit ilmu yang saya dapetin hari itu.

لَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (QS At-Taubah : 20)

Siapa yang mau hijrah? Dan siapa yang udah hijrah? Buat saya, hijrah itu adalah proses yang kontinu, ga ada tanda stopnya. Seperti mencari ilmu, prosesnya seumur hidup. Kalau kata ustadzah Nani, hijrah itu adalah berpindah, pindahnya bukan cuma pindah tempat. Hijrah itu,dari ga berilmu jadi berilmu. Lalu, gimana caranya hijrah?

Pertama : Yakinlah pada Allah. Pernah ngerasa ga, doa kamu belum dikabulkan sama Allah? Pernah ngerasa ga, kenapa ya cita cita saya ga kesampaian? Tau kenapa? Ya karena ga yakin sama Allah. Ada yang doanya belum terkabul karena ga yakin sama Allah. Ada yang cita-citanya belum terkabul karena ga yakin sama Allah.

Yakinlah yang kurang ketika doa kita belum diijabah oleh Allah SWT. Rasulullah dulunya juga ga yakin perang badar bakal menang, umat muslim hanya 300 sedangkan kaum kafir 13.000, rasanya tidak mungkin menang. Namun kemudian Rasulullah yakin dengan Allah SWT dan kemenangan pun menjadi milik kaum muslim. Kalau ingin pergi haji dan berdoa kepada Allah, doalah dengan penuh keyakinan, jangan ingat ingat saldo di rekening yang masih kurang. Yakin saja pada Allah. Banyak kisah pemulung dan tukang becak yang bisa berangkat haji, apalagi kita, insyaAllah bisa (aamiin). Doa terus kepada Allah, salah satunya doa setelah sholat sunnah wudu. Wudulah dan lakukan sholat sunnah wudu 2 rakaat kemudian berdoa. Bukankah Bilal bin Rabah masuk surga karena rajin sholat sunnah wudu. Bahkan Rasulullah saw berkata ” Ya Bilal sahabatku, bahkan terompahmu sudah terdengar di surga”. Jadi berdoalah dengan penuh keyakinan.

Kedua : Takwa. Bukan cuma yakin doang, tapi dibarengin sama takwa kepada Allah.Tiap hari kita doanya Qulhu “..allahus samad”. Allah lah tempat kita bergantung. Kata Nabi Zakaria dalam doanya di Surat Maryam ayat 3 :

Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.

“Aku belum pernah kecewa dalam berdoa”. Jleb. Nabi Zakaria yang udah berdoa berpuluh puluh tahun aja ga putus yakinnya kepada Allah. Apalah kita saya yang baru sesekali doa terus belum dijawab udah sedih sendu sedan hiks 😦 Jadi doalah terus kepada Allah dengan penuh keyakinan seperti Nabi Zakaria yang tak pernah kecewa dalam berdoa. Hijrahin juga keyakinan kita. Hijrah keyakinan. Jangan lagi percaya dukun. Eits dukun mungkin udah ga begitu jaman yaaa, tapi astrologiiii. Aries lah, pisces lah, varises lah, jangan lagi percaya yaaa. Takwa kepada Allah dan yakin juga rezeki kita akan dicukupi oleh Allah 🙂 Caranya? Dua rakaat sholat sunnah fajar dan empat rakaat sholat sunnah duha.

“… Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya…” (QS At-Talaq : 3)

Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda,”Dua raka’at fajar (Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

Ketiga : Siapa yang pandai mengatur waktu maka dia akan menjadi orang yang sukses. Orang yang pandai mengatur waktu, indikasinya adalah ia yang pandai menghargai Golden Times. Kapan itu Golden Times? Yaitu satu jam sebelum subuh dan satu jam sesudah subuh. Maknanya satu jam sebelum subuh sudah bangun, ambil wudu, lakukan qiyamul lail.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun pada setiap malam ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam, seraya menyeru: ‘Siapa yang berdo’a kepada-Ku, maka Aku memperkenankan do’anya, siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku memberinya, dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku mengampuninya.” 

Tidur itu ga harus 8 jam kok, yang harus itu berkualitas. Kalo bangun tahajjud insyaAllah siangnya ga akan ngantuk, tahajjud akan memberikan kekuatan. Dan satu jam setelah subuh jangan tiduuuur. Habis subuh itu memang berat. Jadi habis subuh, habis doa dan dzikir, lakukanlah aktivitas apapun. Ada banyak hal-hal positif yang bisa kita lakukan setelah sholat subuh. Kalau saya pribadi nyiasatinnya, habis subuh langsung beres-beres kerja. Jam 6an udah cus kekantor, nyampe kantor masih kosong, tapi enak loh asli. Fikiran lebih fresh karena dijalan ga pakai macet, dapet parkiran paling depan dan ga ngantri lift. Sampai kantor bisa nge-coursera dulu. Kalo ada kerjaan, bisa dikerjain dan pas orang-orang datang, kerjaannya udah beres deh. Jadi, pandai-pandailah mengelola waktu. Banyakin waktu untuk mencari ilmu. Banyak ilmu, berkah bertambah karena sejatinya ilmu itu juga termasuk rejeki.Banyakin juga sedekah, termasuk senyum 🙂

Yuk ah biasain bangun pagi 🙂 Sayang banget sih masih muda bangunnya siang terus. Kadang teh ya saya suka heran sama orang yang sholat subuhnya bergantung sama bangun tidurnya. Jadi waktu subuhnya ngikutin waktu bangunnya, bukan bangunnya yang disesuaiin sama waktu subuh 😦 Boleh sih ketiduran sesekali yaaa, tapi ya setelah diniatin banget dan diusahain banget. Yang heran itu teh, emang ga niat dan ga usaha pasang alarm, tiap hari sholat subuhnya saat matahari sudah bertengger diatas sana. Sedih 😦 Coba di cek-cek lagi deh ya waktu subuh itu habisnya jam berapa dan kamu biasanya bangun jam berapa.

Hijrahkan juga mindset kita. Mengaji adalah mengubah cara berpikir. Kalo cara berpikir kita belum berubah, berarti ngajinya belum sukses. Alquran dan hadis itu sudah jelas, lakukan apa yang diperintahkan Allah dan jauhi apa yang dilarang-Nya.Itu aja,selesai, gampang. Jaman sekarang Alquran udah sangat jelas, ga kayak dulu yang tandanya aja ga ada. Bahkan sekarang udah ada Alquran tajwid. Ikuti Allah, jangan ikuti hawa nafsu. Selagi muda, berilmulah yang banyak. Biasakanlah bangun malam, kalau sudah terbiasa insyaAllah semakin mudah bangun malam. Kalau sudah terbiasa, jam 4 itu sudah gelisah kalau belum bangun. Mumpung masih muda biasakanlah, ala bisa karena biasakan?

Satu lagi yang penting, kalo pengen dapat ridhonya Allah, muliakan orangtua. Ridhonya Allah adalah ridho orangtua dan murkanya Allah adalah murka orangtua. Jadi sering-seringlah nyenengin orangtua, misalnya beliin baju baru. Walaupun emak sama bapak alhamdulillah lancar rejekinya buat beli baju, tapi kalo dari anak sendiri itu beda loh rasanya hihi.

Jadi yuk ah yang muda-muda, biasain bangun pagi yuk. Saya lagi nyambuk diri sendiri juga nih karena jujur masiiiiiiiih sangat sangat berat buat bangun sejam sebelum subuh 😦 Biasain juga manfaatin waktu sebaik-baiknya, jangan kebanyakan snapchatan sama nonton drama ah. Lagu-lagu upbeatnya juga pelan-pelan digantiin nasyid atau murrotal gituuuu biar hidayah lebih gampang masuk. Sabtu lalu dalam perjalanan menuju purwakarta, di mobil bu Hayati, diputar murottal sepanjang jalan dan itu bikin tentram bin adem banget (Jazakillah bu Hay).

Semoga aku dan kamu, termasuk orang-orang yang dipermudah oleh Allah untuk hijrah kejalan yang lebih baik, dan dihadiahi ke-istiqomah-an. Aamin.

PS : Jazakillah khoir Ustadzah Nani Handayani atas tausiyahnya 🙂


Leave a comment

Hereby,I miss

 

========================================================================

First day in Duri,and finally,OMG,I’m in DURI.wuhu.I met them,mom and dad.Mom,still beautiful,more beautiful.Dad,he is still the best driver ever. EVER.I cant stop my adrenaline flew swiftly inside my blood when dad drove the car.I can smell warm dust scattered around me,along the wind.Unfortunately,when I’ve just got home,mom found Beo,dead.Poor bird,poor bird.Mom said that Beo could say ‘Halo,apakabar?’.Aaaaa,I didnt get to hear it,Beo died too soon.

And it’s sunday morning today,I woke up with this #yaomingface,get up and went to the market to help mom bring stuff.Now I feel more muscular -.- not long after I got home,someone scream ‘Kebakaraaaan’ outside my house. It was a motorcycle workshop owned by my neighbor.It was so sad,it was burned out fire,and nothing left.Luckily,there’s nobody hurt.

========================================================================

Found this on draft panel, saved like 5 years ago. Such a long time and why didn’t I post it -_- 5 years ago and now I miss how fast my dad drove the car. Wish you’ll get better soon pa.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Oh Allah! The Sustainer of Mankind! Remove the illness, cure the disease. You are the One Who cures. There is no cure except Your cure. Grant us a cure that leaves no illness.” (Bukhari, Muslim)


Leave a comment

BANDA NEIRA

Bilur embun
di punggung rerumputan
langit biru, kapas awan

sapa burung berbalasan

Bisik daun
dihembus angin nan pelan
senandungkan lagu alam
menyambut mu tiap hari menjelang

Matahari Pagi
Hangat dan menerangi
Dunia yang gelap
Hati yang dingin
Perlahan berganti
Menjadi bahagia

Sedang jatuh cinta pada semua indah syair, nada dan video klip ciamik dari album baru Banda Neira  ❤ ❤ ❤